Senin, 06 Agustus 2012

Keadaan Darurat Karena Keracunan


Keracunan bisa kelihatan, bisa juga tidak. Kadang-kadang sumber racun dapat dengan mudah diidentifikasi, misalnya dengan adanya botol obat yang terbuka atau botol bahan pembersih rumah tangga yang tumpah dll. Carilah tanda-tanda berikut ini apabila anda mencurigai adanya kasus darurat karena keracunan:
  • Adanya luka bakar atau warna merah sekitar mulut dan bibir, akibat menenggak  racun tertentu. 
  •  Nafas yang berbau bahan-bahan kimia ( entah bensin atau cairan pengencer cat ).
  • Adanya luka bakar, bercak serta bau-bauan tertentu pada korban, pada pakaian atau pada perabot rumah tangga, di lantai, karpet atau benda-benda lain disekitarnya.
  • Korban muntah-muntah, sulit bernafas, mengantuk, bingung, atau gejala tak terduga lainnya.

Banyak kondisi tertentu yang mirip dengan gejala orang keracunan, seperti kejang-kejang, mabuk karena alcohol, stroke dan reaksi insulin. Apabila anda tidak menemukan indikasi keracunan, jangan menangani orang tersebut seperti menghadapi orang keracunan, tetapi bawalah segera ke unit gawat darurat untuk mendapatkan pertolongan. Sementara itu, buatlah orang tersebut senyaman mungkin dan perlakukan dia seperti menghadapi korban yang shock. Atau tunggu artikel lebih lanjut yang membahas masalah “ shock “ 

Perawatan darurat
Bila anda yakin korban keracunan, ambillah tindakan berikut:
  1. Produk-produk tertentu biasanya memiliki petunjuk pada labelnya yang merinci apa yang harus dilakukan seandainya terjadi keracunan. Ikuti petunjuk-petunjuk tersebut.
  2. Bila korban masih sadar, beri ia minum segelas air atau susu. Cairan itu akan memperlambat laju penyerapan racun oleh tubuh. Tetapi bila korban tampak lemah, loyo, tidak sadar, atau kejang-kejang, jangan memberi apapun lewat mulut.
  3. Seandainya anda tidak dapat mengidentifikasi racun itu atau tidak ada petunjuk pada label produk yang bersangkutan, bawalah segera ke unit gawat darurat di rumah sakit atau ke dokter.
  4. Ada racun-racun tertentu harus dimuntahkan, tapi ada juga yang tidak. Bila anda tidak tahu bahan apa yang di telan, jangan mencoba membuat korban muntah. Secara umum jangan mencoba membuat korban muntah, kecuali kalau diberi petunjuk oleh dokter atau petugas kesehatan.
  5. Jika anda diminta untuk membuat korban muntah, gunakanlah sirup ipecac. Cara lain adalah menyentuh bagian belakang kerongkongan korban untuk merangsang muntah. Apabila tidak ada alternatif lain, berilah korban minum segelas air hangat yang mengandung satu sendok teh biji muster kering atau tiga sendok teh garam dapur.  
  6. Setelah korban muntah, berilah minum segelas air atau susu.
  7. Apabila muntahan racun sampai membasahi pakaian, kulit, atau mata orang tersebut, lepaskan pakaiannya dan basuhlah kulit atau kedua matanya dengan air dingin atau hangat selama 20 menit sementara sambil menunggu pertolongan dokter.
  8. Bawa korban segera ke dokter. Apabila anda telah mengetahui racunnya, jangan lupa bawa kemasannya. Apabila identitas racun itu tidak diketahui, tetapi orangnya telah muntah, bawa sedikit muntahan itu untuk di analisa.

Obat sebagai racun
Obat-obat penyembuh pun dapat menjadi pembunuh. Obat yang tampak tidak berbahaya yang dikonsumsi melebihi takaran, seperti obat penghilang rasa sakit aspirin dan asetaminofen, banyak merenggut nyawa orang setiap tahunnya. Banyak lagi obat bebas lainnya yang menjadi berbahaya bila dikonsumsi dalam dosis besar, terutama oleh anak kecil atau orang lanjut usia. Yang menonjol adalah jenis obat-obat tidur, obat antihistamin, dan suplemen vitamin ( zat-zat tambahan ). Untuk mengetahui penggunaan obat sebagaimana mestinya tunggu artikel selanjutnya.

Jumat, 03 Agustus 2012

Dapatkah stroke dicegah?


Ada beberapa factor kecenderungan resiko stroke yang tidak dapat dicegah. Fakta kecenderungan stroke lain yang dapat dikendalikan yaitu dengan obat-obatan dan mengubah gaya hidup. Karena beberapa factor resiko stroke tidak selalu memperlihatkan gejala, boleh jadi anda tidak mengetahui kalau anda memiliki kecenderungan stroke.

Beberapa factor resiko yang dapat di kendalikan antara lain:
  • Tekanan darah tinggi: Sekitar 40% stroke disebabkan oleh tekanan darah tinggi ( hipertensi ), yang ditandai dengan tekanan sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan diastolik lebih dari 90 mm Hg. ( mengenai penjelasan “ hipertensi “ secara lebih rinci, tunggu penjelasan di artikel selanjutnya )
  • Merokok: Perokok mempunyai peluang 50% lebih besar mengalami stroke daripada bukan perokok.
  • Penyakit jantung: Selain aterosklerosis, penyakit jantung lain termasuk gagal jantung kongestif, pernah terkena serangan jantung, penyakit katup jantung akut atau penggantian katup dan fibrilasi atrium/serambi jantung ( denyut jantung yang tidak teratur, dan sering kali cepat ) membuat anda punya kecenderungan besar terkena stroke.
  • Transient Ischemic Attack ( TIA ): Serangan transient ischemic hanya berlangsung beberapa menit dan hanya memperlihatkan gejala ringan. Yang pasti, sekitar 15-20% penderita stroke sekali atau lebih mengalami serangan ini. Semakin sering orang mengalami serangan ini, makin besar kemungkinan ia kena serangan stroke.
  • Diabetes: Resiko stroke pada penderita diabetes adalah dua kali ebih besar.
  • Tingkat kolestrol dalam darah yang berbahaya: Kadar kolestrol LDL ( low-density lipoprotein ), dalam darah meningkatkan resiko pengerasan pembuluh nadi ( aterosklerosis ). Sebaliknya, kadar gula kolestrol HDL ( high-density lipoprotein ) yang tinggi bersifat melindungi sebab HDL dapat mencegah terbentuknya plak di dalam pembuluh darah.

Kenalilah tanda-tanda peringatannya

Jika anda mendapati satu atau lebih dari tanda-tanda ini, segera pergi ke dokter. Boleh jadi tanda-tanda ini mengisyaratkan kemungkinan terkena stroke atau transient ischemic:
  • Rasa lemah atau mati rasa mendadak pada wajah, lengan, atau kaki di salah satu sisi tubuh.
  • Tiba-tiba kehilangan penglihatan atau penglihatan menjadi gelap, kabur, terutama disalah satu mata.
  • Hilangnya kemampuan bicara, kesulitan berbicara, atau kesulitan memahami pembicaraan.
  • Sakit kepala yang hebat secara mendadak, tanpa penyebab yang jelas.
  • Rasa pusing yang tak dapat dijelaskan, sempoyongan atau tiba-tiba jatuh, terutama apabila disertai dengan salah satu gejala diatas.

Beberapa factor resiko diluar kendali anda
Anda tidak mungkin mengubah factor resiko terkena stroke ini. Namun, dengan menyadari bahwa anda memiliki resiko terkena stroke, ini dapat mendorong anda mengubah gaya hidup guna mengurangi resiko tadi.

Faktor-faktor itu adalah:
  • Riwayat keluarga: Resiko anda semakin besar apabila orang tua, saudara laki-laki atau perempuan anda pernah mengalami stroke atau serangan transient ischemic. Tidak jelas, apakah meningkatnya resiko itu karena genetic atau akibat gaya hidup keluarga.
  • Usia: Umumnya resiko stroke meningkat dengan bertambahnya usia.
  • Seks: Sampai usia 55 tahun, resiko terkena stroke pada pria lebih tinggi daripada wanita. Namun, setelah usia 55, ketika kadar estrogen menurun karena menopause, maka resiko seorang wanita sama tingginya dengan pria.
  • Ras: orang kulit hitam mempunyai kecenderungan lebih besar terkena stroke daripada kelompok warna kulit lain. Salah satu tingginya kemungkinan itu disebabkan karena lebih besarnya resiko tekanan darah tinggi dan diabetes pada orang kulit hitam.

Selasa, 31 Juli 2012

Stroke


Setiap tahun, sekitar 12 dari 10.000 orang di Amerika mengalami stroke. Stroke merupakan penyebab kematian no. 3 di Amerika Serikat, setelah “ penyakit jantung “ dan kanker. Namun, sedikit berita yang menggembirakan, bahwa pada tahun 1991 yang meninggal akibat stroke di Amerika Serikat berkurang sebanyak 65.000 orang bila di bandingkan dengan tahun 1971. Penurunan itu boleh jadi merupakan indikasi bahwa pengenalan serta pengendalian factor resiko utama pada stroke sudah lebih baik.

Anda dapat mengurangi peluang terkena stroke dengan mengenali dan mengubah kebiasaan-kebiasaan hidup tertentu. Bila anda termasuk yang berisiko tinggi, obat-obatan seperti aspirin dan tindakan operasi pengangkatan sumbatan dalam arteri ( carotid endarterectomy ) kemungkinan bisa menghindari anda dari serangan stroke berat.

Bila anda sampai kena stroke, penanganan dini dapat memperkecil kerusakan otak dan cacat yang ditimbulkannya. Dewasa ini, 70% orang yang mengalami stroke bisa tetap mandiri; 10%-nya sembuh total.

“ Serangan Otak “

Stroke adalah suatu “ serangan otak “. Anda harus segera mencari bantuan dokter, sama seperti yang harus dilakukan bila terjadi  serangan jantung. Setiap menit sangatlah berharga. Semakin lama stroke di abaikan, semakin besar kerusakan otak yang terjadi dan berakibat cacat. Keberhasilan pengobatan dapat dikatakan tergantung pada seberapa cepat perawatan diberikan.

Otak manusia mempunyai 100 miliar sel saraf dan triliunan sambungan saraf. Walau berat otak hanya 2% dari berat tubuh, tapi 70% oksigen serta bahan gizi lain dari tubuh manusia digunakan oleh otak. Berbeda dengan otot, otak tidak mampu menyimpan zat gizi ini, sehingga untuk itu otak senantiasa membutuhkan aliran darah agar bekerja sebagaimana mestinya.

Stroke terjadi bila pasokan darah mengalami perubahan dan jaringan otak kekurangan darah. Dalam waktu 4 menit kekurangan zat gizi penting, sel-sel otak akan mati.

Ada 2 jenis stroke yang utama: 
 
  1. Iskemik: sekitar 80% stroke disebabkan oleh aterosklerosis, yaitu menumpuknya timbunan lemak yang mengandung kolestrol yang disebut plak dalam pembuluh darah. Pertumbuhan plak membuat dinding dalam arteri menjadi kasar. Permukaan yang tidak rata itu dapat menimbulkan perputaran aliran darah di sekitar timbunan tersebut, bagai sebuah batu besar ditengah aliran sungai deras, yang bisa memicu terbentuknya gumpalan.
Kadang-kadang atau biasanya, gejala singkat yang timbul karena terganggunya pasokan darah itu disebut transient ischemic attack ( TIA, gangguan peredaran darah sesaat di otak ). Sewaktu terjadi serangan ini, tubuh akan melepaskan enzim yang akan melarutkan gumpalan tersebut dengan cepat dan memperbaiki aliran darah

  1. Hemoragik atau perdarahan: jenis stroke ini terjadi bila salah satu pembuluh darah di otak bocor atau pecah. Darah yang keluar dari pembuluh yang bocor itu kemudian terkena jaringan otak sekitarnya, sehingga menimbulkan kerusakan. Sel-sel otak pada bagian lain dari bocoran atau pecahan itu akan mengalami kekurangan darah dan mengalami kerusakan juga.
Salah satu penyebab stroke hemoragik adalah aneurisma, pembengkakan pembuluh darah. “ Penggelembungan “ di salah satu bagian yang lemah dari dinding pembuluh darah itu berkembang bersama lanjutnya usia. Aneurisma ada juga yang terbentuk akibat factor keturunan. Penyebab stroke hemoragik yang paling umum adalah tekanan darah tinggi ( hipertensi ).

Walau lebih jarang terjadi daripada stroke iskemik, tetapi stroke hemoragik lebih sering mematikan. Biasanya sekitar 50% orang yang mengalami stroke hemoragik meninggal dunia, sedangkan pada penderita stroke iskemik hanya sekitar 20%. Stroke yang terjadi pada orang muda biasanya tipe stroke hemoragik.